REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Satu orang Palestina yang berusia 27 tahun menderita luka ringan pada Rabu akibat tembakan tentara Israel di bagian utara Jalur Gaza, kata petugas medis.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Jalur Gaza Ashraf Al-Qedra mengatakan di dalam siaran pers yang dikirim melalui surel pria Palestina tersebut ditembak dan cedera oleh tentara Israel di pinggiran Kota Kecil Beit Lahid di Jalur Gaza.
Belum ada komentar dari militer Israel mengenai peristiwa tersebut. Namun beberapa saksi mengatakan lelaki itu sedang berjalan di dekat pantai di bagian utara Jalur Gaza dan ia tiba-tiba terkena tembakan.
Itu adalah peristiwa penembakan pertama sejak kesepakatan senjata yang diperantarai Mesir antara Israel kelompok gerilyawan pimpinan HAMAS di Jalur Gaza, demikian laporan Xinhua -- yang dipantau di Jakarta, Rabu (29/10) malam.
Menurut kesepakatan tersebut, Israel memperketat zona larangan pergi di daerah perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel dari 300 meter jadi 100 meter.
Pria yang cedera itu adalah warga sipil dan ia sedang berdiri lebih dari 300 meter dari perbatasan, kata beberapa saksi mata.
Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) telah berulangkali mengeluh kepada Mesir, penaja utama gencatan senjata tersebut, bahwa Israel telah melanggar kesepakatan itu dengan menangkapi nelayan, menembaki perahu mereka, merusak lahan pertanian dengan menggunakan buldozer dan menembak orang di dekat perbatasan.