REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan hujan lebat telah mengakibatkan tanah longsor di Badulla, Sri Lanka Tengah, dan lembaga kemanusiaan PBB siap membantu Sri Lanka setelah bencana itu.
"Pusat Penanganan Bencana Nasional melaporkan enam orang telah tewas, 300 orang hilang dan 150 rumah hancur," kata Juru Bicara Stephane Dujarric dalam taklimat harian di Markas PBB, Rabu (29/10), sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. "OCHA mengadakan kontak erat dengan Pusat ini dan siap memberi bantuan jika diminta."
"Masyarakat Palang Merah Sri Lanka telah mengerahkan tim bantuan pertamanya, sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung upaya Kementerian Kesehatan Sri Lanka guna membantu masyarakat yang jadi korban," katanya.
Tanah longsor menimbun satu desa di daerah berbukit setelah berhar-hari hujan lebat pada musim hujan. Lebih dari 100 orang diduga telah tewas pada Rabu, saat tanah longsor mengubuh banyak rumah, dan jumlah korban jiwa diperkirakan bertambah, kata beberapa laporan.
Komandan Markas Pasukan Keamanan Mayor Jenderal Mano Perera mengatakan pasukan keamanan iktu dalam operasi besar pertolongan. Beberapa rumah tertimbun tanah setebal lebih dari 30 kaki (sekitar 9,14 meter) setelah hujan lebat di daerah itu pada malam sebelumnya.