REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir sudah mulai melakukan penghancuran rumah-rumah di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza dalam rangka pembangunan zona penyangga selebar 500 meter untuk mencegah penyelundupan senjata. Warga yang tinggal di sepanjang perbatasan dengan wilayah Palestina itu diberikan tenggat waktu selama 48 jam untuk mengevakuasi barang-barangnya.
Seperti dilansir BBC, Kamis (30), Pemerintah Mesir juga akan memberikan ganti rugi dengan dua pilihan yakni uang pengganti atau tempat tinggal baru. Zona penyangga itu sendiri akan ada parit berisi air untuk mencegah pemakaian terowongan.
Media Mesir menuduh Hamas memiliki peranan dalam serangan di Sinai beberapa hari lalu yang menewaskan sekitar 30 militer Mesir. Namun, Hamas telah membantah kabar tersebut.
Setelah pemboman, Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi mengijinkan peraturan yang memberikan wewenang bagi militer untuk melindungi prasarana pemerintah, termasuk pembangkit listrik, jalan utama dan jembatan. Dia menambahkan dengan diterapkannya keadaan darurat tiga bulan di Sinai ini, akan ada kemungkinan datangnya protes dari warga terkait adanya pengadilan militer yang akan diterapkan.