Jumat 31 Oct 2014 13:33 WIB

Ukraina Butuh 4,6 Miliar Dolar untuk Pasokan Gas

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Menteri Energi Ukraina Yuri Prodan, usai kesepakatan gas Ukraina dan Rusia terjadi di Brussel, Kamis (30/10), atas fasilitasi Uni Eropa.
Foto: Reuters
Menteri Energi Ukraina Yuri Prodan, usai kesepakatan gas Ukraina dan Rusia terjadi di Brussel, Kamis (30/10), atas fasilitasi Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Rusia dan Ukraina telah sepakat menjalin kerja sama distribusi pasokan gas ke negara-negara Uni eropa. Untuk memenuhi kebutuhan gas, Ukraina harus memiliki dana sebesar 4,6 milyar dollar.

Dilansir dari Reuters, Jumat (31/10) Komisaris Energi Uni Eropa Guenther Oettinger mengatakan Ukraina harus membayar 3,1 milyar dollar hingga akhir tahun nanti. Dana tersebut dibutuhkan untuk cicilan utang pada distributor gas sebelumnya yakni Rusia Gazprom.

Sedangkan sebesar 1,5 milyar dollar adalah dana yang dibutuhkan untuk membeli 4 milyar meter kubik gas baru. Pasokan gas tersebut nantinya untuk mencukupi kebutuhan energi di Ukraina hingga Maret 2015 mendatang.

Dana tersebut disediakan oleh Kreditur Kiev Western sesuai dengan perjanjian kerjasama antara Uni Eropa dengan IMF. Namun hingga saat ini, Rusia masih bersikeras agar pembelian gas tersebut dibayarkan dimuka.

"Belum pernah terjadi sebelumnya bantuan setingkat Uni eropa akan cair dengan tepat waktu, namun IMF telah meyakinkan Ukraina pihaknya akan menggunakan berbagai cara agar pasokan gas tersebut dapat dibayar," ujar Oettinger.

Dalam perjanjian ini Oettinger meyakinkan tiga pihak tersebut bahwa Ukraina akan terus mendapatkan bantuan dari lembaga keuangan internasional terutama terkait pasokan gas.

Terjalinnya kerjasama ini menurutnya merupakan sebuah keajaiban antara Moskow dan Kiev setelah mengalami konflik selama Perang Dingin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement