Sabtu 01 Nov 2014 13:37 WIB

Eropa Takkan Akui Pemilu di Ukraina Timur

Rep: Ani nursalikah/ Red: Chairul Akhmad
 Kanselir Jerman Angela Merkel (kanan).
Foto: AP Photo/Michael Sohn/ca
Kanselir Jerman Angela Merkel (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin melalui sambungan telepon, pemilihan umum di Ukraina timur tidak sah dan tidak akan diakui oleh pemimpin Eropa. Pemilu akan digelar di Ukraina timur pada Ahad (2/10).

Juru bicara Merkel Georg Streiter mengatakan dalam konferensi pers, Merkel dan Putin melakukan pembicaraan telepon bersama dengan Presiden Perancis Francois Hollande dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko.

"Merkel dan Hollande menggarisbawahi hanya ada surat suara yang sesuai dengan undang-undang Ukraina. Pemerintah tidak akan mengakui pemilihan umum tidak sah itu," ujar Streiter, Jumat (31/10).

Para pemimpin negara Eropa menyetujui hal itu dalam konferensi tingkat tinggi di Brussels pekan lalu.

Lebih dari 3.700 orang tewas dalam pertempuran di Ukraina timur. Gencatan senjata diberlakukan sejak September, tapi sejumlah pertempuran masih terjadi.

Di Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Bernadette Meehan mengatakan AS tidak akan mengakui hasil pemilu tersebut.

"Kami juga mengingatkan Rusia agar tidak menggunakan cara-cara tidak sah sebagai langkah awal memasukkan tentara tambahan dan perlengkapan militer ke Ukraina," kata dia dalam pernyataan.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, Rusia akan mengakui hasil pemilu Ukraina timur.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement