Ahad 02 Nov 2014 08:49 WIB

Uni Eropa tak Akan Akui Pemilu di Ukraina Timur

Kanselir Jerman, Angela Merkel
Foto: AP
Kanselir Jerman, Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Uni Eropa tidak akan mengakui pemungutan suara di bagian timur Ukraina yang rencananya akan digelar pada Ahad (2/11), demikian keterangan juru bicara pemerintah Berlin.

Merkel menyampaikan pernyataan tersebut dalam pembicaraan telepon bersama Putin, Presiden Prancis Francois Hollande dan pemimpin Ukraina Petro Poroshenko, kata juru bicara kanselir, Georg Streiter, Jumat (31/10).

"Merkel dan Hollande menegaskan bahwa hanya ada satu pemungutan suara yang sah dalam undang-undang di Ukraina," kata dia.

"Pemerintah Jerman tidak akan mengakui pemilihan umum yang tidak sah ini," kata Streiter.

Ukraina timur saat ini tengah dilanda konflik antara gerilyawan pro-Moskow dengan pasukan pemerintah dan telah menewaskan lebih dari 3.700 orang. Sebelumnya gencatan senjata tercapai pada September namun sejumlah insiden tembak-menembak tetap terjadi.

Pemilu pada Sabtu di Ukraina timur bertujuan untuk memilih presiden dan parlemen di wilayah merdeka. Sementara pemerintah Ukraina sendiri berencana untuk menggelar pemilihan umum di wilayah tersebut pada Desember untuk memberi otonomi khusus dan menangkal tuntutan kemerdekaan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement