Ahad 02 Nov 2014 16:21 WIB

Survei: 20 Persen Pemilik Akun Facebook Asal Israel Di-'Unfriend'

The Facebook logo is pictured at the Facebook headquarters in Menlo Park, California January 29, 2013.
Foto: Reuters/Robert Galbraith
The Facebook logo is pictured at the Facebook headquarters in Menlo Park, California January 29, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID,  TEL AVIV -- Sebanyak 20 persen pemilik akun Facebook asal Israel di-unfriend bahkan diblokir pemilik akun lain selama perang 50 hari di Gaza, Palestina. Demikian studi yang dipublikasikan  Hebrew University of Jerusalem, Ahad (2/11).

Sosiolog  Hebrew University of Jerusalem, Profesor Nicholas John mengatakan fenomena unfriend merupakan hal baru dimana sebagian individu ingin menciptakan lingkungan yang homogen. "Satu dilingkungan dimana mereka tidak ingin berinteraksi dengan pihak-pihak yang tidak sesuai atau sejalan dengan mereka," paparnya seperti dilansir Alarabiya.

Lebih dari 1.000 warga Israel menjadi sampling survei tersebut. Dengan rentang waktu pengambilan sampling pada 10 haris setelah gencatan senjata. Yang menarik, dari survei yang dilakukan itu diketahui pula para pemilik akun yang di-unfriend ini tidak mempublikasikan konten yang berhubungan dengan Gaza atau politik.

Memang, kata John, sekitar 60 persen responden mengidentifikasi sebagai pendukung kelompok saya kanan. Kemudian, hanya 20 persen mengatakan mereka sayap kiri. Sisanya, berasal dari kalangan tengah.

Namun, tindakan unfriend itu lebih kepada identitas pemilik akun. Jadi, kata John, karakteristik yang bisa disimpulkan adalah, pelaku unfriend adalah sosok yang tidak setuju dengan tindakan yang tidak adil. Mereka adalah pendukung kalangan tertindas. Sementara, pihak yang di-unfriend digambarkan sosok pemuda yang berafiliasi dengan partai politik tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement