REPUBLIKA.CO.ID, PNOM PENH -- Pasukan keamanan Kamboja siap meningkatkan keamanan dan keselamatan selama Festival Air terbesar di kerajaan yang diselenggarakan pada 5-7 November, kata juru bicara Kepolisian Nasional, Ahad (2/11).
"Lebih dari 10.000 personel keamanan, termasuk polisi, polisi militer, pengawal, ahli penjinak bahan peledak, dan staf kesehatan, akan dikerahkan selama festival," kata juru bicara Kepolisian Nasional Letnan Jenderal Kirt Chantharith dalam konferensi pers.
Festival Air, yang menandai perubahan tahunan arah Sungai Tonle Sap, adalah festival terbesar di negara Asia Tenggara ini.
Sekitar tiga juta orang Kamboja, terutama yang berasal dari daerah pedesaan, diharapkan berdatangan ke Phnom Penh untuk menikmati lomba layar yang akan diselenggarakan di Sungai Tonle Sap di depan Royal Palace.
Sekitar 250 balap perahu dari seluruh negeri akan ambil bagian dalam balapan. Tahun ini menandai pertama kalinya Kamboja memperbaharui festival setelah dibatalkan selama tiga tahun sejak 353 orang terinjak-injak sampai mati atau mati lemas terinjak di satu jembatan selama perayaan 2010.
Jenderal Kirt Chantharith mengatakan pemerintah akan melakukan semua yang terbaik untuk menghindari insiden tragis tersebut dalam acara mendatang.
"Kami akan menggunakan segala cara dan strategi untuk mengelola atau memfasilitasi arus bersuka ria itu," katanya.
Sementara itu, Kotapraja Phnom Penh telah mengeluarkan instruksi untuk melarang semua truk kargo, bus, mini-bus dan taksi memasuki ibu kota negara pada pukul 10.00-22.00 selama festival air tiga hari.