Senin 03 Nov 2014 02:24 WIB

Kondisi Pasien Ebola New York Membaik

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Di New York, seorang pria mengenakan kostum khusus anti penyakit ebola sebagai bagian dari parade Halloween.
Foto: Reuters
Di New York, seorang pria mengenakan kostum khusus anti penyakit ebola sebagai bagian dari parade Halloween.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Petugas kesehatan mengatakan para dokter telah meningkatkan kondisi pasien Ebola pertama di New York pada Sabtu (1/11).

Korporasi Rumah Sakit dan Kesehatan Kota mengatakan hal ini terjadi karena sang pasien, Dr. Craig Spencer, telah menunjukkan respons terhadap perawatan yang diberikan. Perawatan tersebut memperbaharui status sang pasien yang sebelumnya berstatus “Serius tapi stabil” menjadi “Stabil”.

Dr. Spencer, yang merawat pasien-pasien terjangkit Ebola di Guinea, masih tetap dalam isolasi di Rumah Sakit Pusat Bellevue di Manhattan. Ia mulai diterima sebagai pasien di sana pada 23 Oktober setelah demamnya makin menjadi.

Dokter berusia 33 tahun ini telah menerima antivirus dan terapi darah-plasma yang telah berhasil mengobati pasien-pasien Ebola di Rumah Sakit Universitas Emory di Atlanta dan di Pusat Kesehatan Nebraska di Omaha. Rincian dari terapi-terapi yang diterima Dr. Sencer tidak diketahui, tetapi pasien-pasien lain jadi membaik setelah mendapatkan transfusi darah dari orang-orang yang telah pulih dari Ebola.

Pernyataan menyebutkan Dr. Spencer yang merupakan orang satu-satunya dirawat di New York dengan virus Ebola akan terus menerima perawatan penuh di rumah sakit. 

Dr. Spencer, seperti dikutip dari New York Times, dirawat setelah dua hari merasa kecapaian. Sebelumnya, ia mengisi dua hari tersebut dengan melakukan jogging di lingkungan tempat tinggalnya, makan malam, bermain bowling di Brooklyn, dan menaiki subway. Hal ini kemudian mendorong diadakannnya pencarian terhadap orang-orang yang mungkin melakukan kontak dengan sang dokter.

Meskipun pencarian tersebut tidak menunjukkan hasil adanya orang terdekan Dr. Spencer yang terjangkit Ebola, tunangan Dr. Spencer, Morgan Dixon, dan dua teman Dr. Spencer tetap dikarantina di rumah masing-masing.

Departemen Kesehatan kota mengatakan pada hari Sabtu, salah satu dari teman Dr. Spencer tersebut, yang tidak diketahui identitasnya, telah dibebaskan dari karantina, akan tetapi masih akan dimonitor dan dipantau secara aktif dua kali sehari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement