Senin 03 Nov 2014 03:00 WIB

Serangan Terhadap Muslim di Melbourne Terus Meningkat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Indira Rezkisari
Sebuah sudut di Kota Melbourne, Australia.
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Sebuah sudut di Kota Melbourne, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang Muslimah Australia mengalami patah lengan setelah dianiaya seseorang tak dikenal di jalanan Kota Melbourne. Kekerasan terhadap kelompok minoritas juga dilaporkan meningkat di kota ini.

''Seorang pria berjalan ke arah Ibu saya. Dia berteriak 'kamu Muslim, kembali ke tempat asalmu','' kata putri korban, Abrar Ahmed seperti dikutip Northern Star Weekly, akhir pekan lalu.

Abrar menceritakan, mendengar teriakan itu, ibunya yang mengenakan kerudung lalu berbalik dan diserang. Saat serangan terjadi, keduanya baru selesai berbelanja di Lalor Plaza. Abrar menyaksikan insiden dari dalam mobil.

Ia melihat ibunya didorong dan tersungkur ke jalan. Saat itu lengan ibunya patah.

Serangan ini bukan yang pertama terjadi. Pekan sebelumnya seorang Muslimah juga didorong dari dalam trem hingga tersungkur dan membentur pembatas jalan dari besi.

Korban yang bernama Quman Ali mengaku kaget saat didorong seorang pria di belakanganya dan melihat pria itu mengucapkan sesuatu.

Beruntung tak ada luka serius selain lecet di lututnya. Quman sendiri tidak melaporkan kejadian ini kepada polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement