REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri India Narendra Modi mengecam serangan bom bunuh diri di pintu perbatasan utama Pakistan-India yang menewaskan setidaknya 55 orang dan melukai lebih dari 120 lainnya pada Ahad.
"Serangan teror di Pakistan di dekat pintu perbatasan Wagah adalah peristiwa mengejutkan. Saya sangat mengecam tindakan pengecut dari teroris ini," tulis Modi dalam akun resmi Twitternya, lapor AFP.
"Saya menyampaikan duka cita untuk keluarga korban dan doa untuk mereka yang terluka," kata Modi.
Sebagai respons atas serangan bom yang meledak di tengah kerumunan orang di perjalanan pulang setelah menghadiri upacara penutupan perbatasan setiap sore itu, India meningkatkan prosedur keamanan untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa.
Ledakan bom bunuh diri pada Ahad terjadi di pintu gerbang Wagah selepas upacara penurunan bendera--sebuah pertunjukan militer yang menarik ribuan wisatawan dari dalam dan luar negeri--yang digelar setiap sore sebelum penutupan perbatasan.
R.P.S. Jaswal, wakil inspektur jenderal Pasukan Keamanan Perbatasan India yang mengawal Wagah mengatakan bahwa prosedur keamanan telah diperketat meski di sisi lain yakin bahwa "wilayah kami masih aman."
"Siaga satu segera diberlakukan setelah ledakan di seberang perbatasan Pakistan," kata Jaswal melalui sambungan telepon dari pangkalan militer kota Amritsar.
Hubungan India dan Pakistan terus memanas sejak merdeka dari Inggris pada 1947 lalu--dengan puncak tiga perang skala besar yang dua di antaranya karena sengketa wilayah Himalaya.
Serangan bom pada Ahad muncul di tengah memanasnya hubungan kedua negara berkekuatan nuklir itu setelah insiden saling tembak antar pasukan keamanan di wilayah sengketa Kashmir.