REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan 75 persen warga Amerika Serikat mendukung karantina petugas kesehatan yang telah merawat pasien Ebola. Sementara 80 persen warga percaya, pergerakan para pekerja kesehatan itu juga harus dikontrol.
Jajak pendapat menunjukkan dukungan luas pada aturan yang diterapkan di New York dan New Jersey. Aturan menyatakan, siapa pun yang berinteraksi langsung dengan korban Ebola wajib di karantina hingga 21 hari.
Sementara seperempat responden jajak pendapat menyatakan, karantina tidak diperlukan oleh petugas kesehatan. Sisanya sekitar enam responden berpendapat, para petugas kesehatan harus memantau kesehatannya sendiri secara aktif atau oleh petugas berwenang.
Jajak pendapat dilakukan secara online dalam kurun waktu 30 Oktober sampai 3 November dan diikuti 1681 orang pemilih. Responden secara khusus juga ditanya mengenai, apakah petugas kesehatan yang kembali dari negara Ebola harus dikontrol pergerakannya.
Dilansir dari Reuters, Selasa (4/11), selain itu jajak pendapat juga menunjukkan 82 persen responden berpendapat setiap wisatawan asal Guinea, Sierra Leone dan Liberia harus dipantau secara aktif. Sementara 85 persen lainnya berpendapat, peraturan itu juga harus berlaku untuk petugas medis.