Rabu 05 Nov 2014 14:18 WIB

Mantan Prajurit Ini Gunakan Anjingnya untuk Sembuhkan Depresi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Cinta dan kesetiaan anjing peliharaan terbukti sangat efektif dalam mengobati depresi karena trauma atau ‘post traumatic stress disorder’ (PTSD) yang dialami mantan prajurit di utara Queensland.

Kelompok ‘Anjing untuk Penyembuhan’ ini didirikan oleh mantan prajurit bernama Matt Campbell.

Ia terluka dalam tugasnya di Afghanistan dan didiagnosa mengalami PTSD ketika ia kembali pulang ke Australia.

“Saya merasa jatuh ke sebuah lubang hitam besar. Saya jadi marah dengan dunia, saya marah terhadap keluarga saya,” ujarnya baru-baru ini.

Matt mengatakan, ia menggunakan anjingnya, Bobby, untuk menolongnya pulih dan kemudian ia menemukan perubahan dalam dirinya-pun sungguh luar biasa. “Jika saya tak memiliki Bob, rasanya tak mungkin bisa bertahan. Ia membiarkan saya beraktifitas dan melakukan berbagai hal, tetapi jika saya mulai memicu drama, yang harus saya lakukan adalah berkonsentrasi pada dirinya, bahkan hanya dengan menarik kerah bajunya atau hanya menepuk-nepuk, dia akan kembali menyadarkan saya," ceritanya.

Program yang dilakukan kelompok ini telah menghubungkan anjing penyelamat dan anjing jalanan dengan para penderita PTSD di Townsville. Program ini didukung oleh pusat pemulihan trauma yang dikelola Rumah Sakit ‘Mater’ di Townsville.

Jane Keast dari pusat pemulihan ini mengatakan, ribuan mantan prajurit menderita gangguan mental. “Ini adalah masalah besar. Statistik menunjukkan bahwa 5-12% orang di militer akan mengalami PTSD. Mungkin jumlah itu juga tak mencakup semuanya,” jelas Jane.

Ia menyebut bahwa dirinya sudah paham akan kekuatan pemulihan yang dimiliki anjing. Jane menuturkan, anjing membawa perubahan besar dalam proses pemulihan. "Mereka tidak hanya membantu penderita untuk berbaur ke masyarakat dan melakukan hal-hal yang mungkin tak terasa nyaman dilakukan, tapi juga membantu para penderita sadar," katanya.

Ia melanjutkan, "Ini membawa anda keluar dari situasi mudah terpicu yang banyak dialami orang-orang dengan PTSD."

Matt mengatakan, ia ingin melihat program ini diperluas di seluruh Australia. "Dalam periode tergelap saya, Bob adalah satu-satunya penolong. Jika anjing-anjing saya hanya mengubah hidup satu orang dan menghentikan mereka jatuh dalam lubang besar itu, maka saya telah mencapai sesuatu yang tak pernah saya bayangkan bisa raih," tuturnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement