REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Para pejabat Israel menuduh Presiden Palestina Mahmoud Abbas memprovokasi serangan yang menewaskan satu orang tewas Israel dan 13 luka-luka pada Rabu, (5/11).
"Serangan itu adalah konsekuensi langsung dari hasutan Abbas dan mitra Hamasnya," tuiding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dilansir Xinhua, Kamis (6/11).
Netanyahu juga mengatakan bahwa perdamaian dengan Palestina tidak akan tercapai selama Palestina terus melakukan teror.
Sementara itu, politisi sayap kiri Israel, Zehava Galon (Meretz) mengatakan bahwa berbagai serangan yang menimpa warga Israel tak lain karena kebijakan buruk yang diambil Netanyahu itu sendiri. Kata dia, justru Netanyahu-lah yang kerap melakukan provokasi sehingga memancing amarah warga Palestina.
"Saya menyerukan kepada Perdana Menteri Netanyahu untuk menghentikan hasutan, menghentikan pembangunan dan upaya untuk mengambil alih Yerusalem timur dan berhenti berperilaku pengecut dalam mengelola konflik dengan Palestina," ujarnya.
Israel sendiri tengah menjadi sorotan setelah wacana pembangunan permukiman di Yerusalem Timur yang didengungkan Netanyahu menuai protes dari berbagai belahan dunia. Kebijakan Netanyahu ini dianggap melanggar sejumlah kesepakatan yang telah diatur sebelumnya.