REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh mengatakan tindakan Israel baru-baru ini di Kompleks Masjid Al-Aqsa dianggap sudah melampaui batas. Israel yang dengan semena-mena menutup pintu masuk menuju Masjid Al-Aqsa dinilai sudah melanggar sejumlah perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
"Pelanggaran ini membuat emosi dan kesal 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia," ujarnya menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Paris, seperti dilansir MaanNews, Kamis (6/11). "Israel harus menghormati kesucian tempat-tempat suci," tegasnya.
Yordania sendiri telah menarik pulang Duta Besarnya dari Israel menyusul bentrokan Kepolisian Israel dengan warga Palestina di sekitar Kompleks Masjid Al-Aqsa. Menghadapi permasalahan ini, Yordania akan mengadukan kepada
Dewan Keamanan PBB terhadap serangan yang secara berulang dilakukan Israel terhadap situs suci umat Islam.
Raja Abdullah II berjanji akan terus menentang setiap upaya Israel yang hendak mengubah status tempat suci umat Islam tersebut di Yerusalem. Gelombang protes akan kebijakan Isarel juga disuarakan Ikhwanul Muslimin di Yordania yang rencananya akan mengadakan protes massa di Amman.