REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengatakan pihaknya berencana untuk mengirim sekitar 1.000 tenaga medis dan para ahli ke Afrika Barat.
Mereka rencananya akan membantu memerangi wabah Ebola mematikan, yang telah merenggut hampir 5.000 nyawa.
Dilansir dari Aljazirah, Kamis (6/11) Departemen Kesehatan Nasional dan Komisi Keluarga Berencana Cina, Rabu lalu, mengatakan berencana untuk mengirim 1.000 tenaga medis dan ahli kesehatan masyarakat ke negara-negara Ebola.
"Dalam bulan-bulan mendatang, lebih dari 1.000 tenaga medis dan ahli kesehatan masyarakat akan dikirim oleh Cina untuk membantu pertempuran melawan Ebola di negara-negara Afrika Barat," katanya.
Cina yang merupakan mitra dagang terbesar Afrika, mendapat kritik keras karena tidak berbuat cukup dalam memerangi wabah terburuk Ebola.
Pada hari Jumat, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan akan mengirim satuan elit Tentara Pembebasan Rakyat untuk membantu Liberia. Negara tersebut tercatat sebagai yang paling parah dilanda wabah, yang telah menewaskan 4.951 orang dari 13.567 yang terinfeksi di delapan negara.
Dokter dan perawat menjadi orang paling rentan untuk tertular Ebola, karena virus ini menyebar melalui cairan tubuh. Lebih dari 500 pekerja kesehatan telah terjangkit Ebola, dan sekitar separuhnya telah meninggal.
Sementara ini Beijing telah mengirimkan total 252 orang ke Guinea, Liberia dan Sierra Leone, tiga negara paling terpukul. Kuba juga telah mengirimkan 165 dokter dan perawat untuk membantu di Sierra Leone dan berencana mengirim 296 orang lain ke Liberia dan Guinea.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 4.500 petugas kesehatan masih dibutuhkan untuk membantu korban Ebola.