REPUBLIKA.CO.ID, BRUSEL -- Bentrokan antara Polisi anti huru-hara dengan deminstrans terjadi di Brusel, Belgia, Jumat (7/11). Kericuhan bermula saat para polisi menggunakan gas air mata dan meriam air ke arah demonstran.
Para demonstran sendiri turun ke jalan guna menyuarakan protesnya terhadap agenda pasar bebas, masalah anggaran negara, perpanjangan usia pensiun, pembekuan tingkat gaji dan pemotongan pelayanan umum.
Atas bentrokan ini belasan orang mengalami luka dan sejumlah mobil dibakar.
Awalnya, unjuk rasa yang diikuti sekitar 100.000 demonstran berjalan cukup kondusif, namun kerusuham mulai terjadi menjelang akhir unjuk rasa tersebut.
Semula demonstrasi berjalan aman, tetapi kerusuhan timbul menjelang akhir unjuk rasa yang diikuti oleh sekitar 100.000 warga Belgia.
Gas air mata dan meriam air yang dikeluarkan aparat dibalas dengan batu dan bim asap dari demonstran.
Serikat buruh di Belgia mengancam akan melaksanakan aksi serupa dalan waktu dekat dan akan melakukan mogok kerja nasional yang rencananya akan digelar pada 15 Desember.