Sabtu 08 Nov 2014 06:52 WIB

Bom Pinggir Jalan Tewaskan Enam Orang di Pakistan

Pakistan
Foto: lovepakistan
Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Sedikitnya enam orang tewas dan tiga lainnya luka-luka ketika dua ledakan bom pinggir jalan menghantam penumpang van dan sepeda motor di barat laut Pakistan yang bergolak Jumat, kata para pejabat.

"Insiden ini terjadi di desa Chinori dari distrik suku Orakzai (sekitar 75 km sebelah barat laut dari Peshawar), dengan target anak ketua panitia perdamaian", kata seorang pejabat pemerintah setempat.

Khushal Khan, seorang pejabat senior pemerintah, mengkonfirmasi insiden itu.

"Ledakan pertama menghantam sepeda motor, membunuh anak dari milisi perdamaian anti-Taliban dan melukai temannya, sedangkan ledakan kedua menghantam penumpang van menewaskan lima orang", kata Khan kepada AFP.

Jamat-ul-Ahrar, faksi pecahan-jauh dari Taliban Pakistan mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

"Tehreek-e-Taliban Pakistan Jamaat-ul-Ahrar menerima tanggung jawab atas serangan in; serangan ini dilakukan untuk membalas tirani dan penghinaan yang telah diberlakukan terhadap umat Islam yang ditindas oleh preman murtad ini," kata Juru bicara Ehsanullah Ehsan dalam satu pernyataan email kepada media.

Pakistan telah memerangi kelompok-kelompok Islam di sabuk suku semi-otonomi sejak tahun 2004, setelah tentaranya memasuki wilayah tersebut untuk mencari para pejuang Al-Qaida yang melarikan diri melintasi perbatasan setelah invasi pimpinan AS di Afghanistan.

Pada Juni tentara mulai serangan yang lama ditunggu-tunggu terhadap tempat persembunyian para gerilyawan di wilayah suku Waziristan Utara, setelah serangan berdarah di Karachi mengakhiri pembicaraan perdamaian yang goyah antara pemerintah dan Taliban.

Pihak militer Pakistan mengatakan telah menewaskan lebih dari 1.000 pejuang dan kehilangan 86 tentara sejak awal operasi.

Jumlah dan identitas mereka yang tewas adalah sulit untuk memverifikasi karena sedikitnya akses media secara rutin ke zona konflik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement