Sabtu 08 Nov 2014 10:00 WIB

Kesenjangan Masyarakat Hong Kong Meningkat, Warga Frustasi Bertambah

Rep: CR05/ Red: Julkifli Marbun
Hong Kong
Foto: REUTERS/Tyrone Siu
Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, Hong Kong -- Hong Kong, kota yang indah dan bersinar. Dipenuhui gedung pencakar langit, pegunungan yang menjulang dan air biru lautan. Namun, di balik semua keindahan itu, rakyat Hong Kong sebetulnya frustrasi akibat ankga ketimpangan pendapatan di kalangan masyarakatnya yang kian meningkat serta harga real estate yang semakin meroket.

Angka kesenjangan antara orang kaya dan miskin di kota ini adalah salah satu yang terbesar di dunia. Adapun, persoalan ini semakin hari, kian buruk.

Aksi protes atas ketimpangan pendapatan antar masyarakat Hong Kong sebetulnya telah mencuat cukup lama. Gerakan demonstrasi itu didominasi para pelajar yang khawatir bila mungkin mereka tidak mampu membayar rumah ataupun membantu keluarga mereka.

Kesenjangan yang sangat kuat tercermin dari koefisien gini kota ini yang mencapai 1:0. Itu sempurna mengartikan satu kucing gemuk membawa pulang semuanya.

Skor Hong Kong dengan 0,537 juga merupakan angka yang  jauh di atas AS yaitu 0.41. "Meskipun upah minimum Hong Kong dinaikkan dari 28 dolar HK per jam (3,61) menjadi 30 dolar HK (3,87) pada Mei adalah satu langkah yang benar, namun masih banyak yang perlu diperbaiki," kata Paul Yip, seorang profesor di Universitas Hong Kong seperti dilansir situs cnn.

Kota ini terhitung memutuskan upah minimum dan hanya menaikkannya satu kali saja, sejak 2011. Meskipun, pajak penghasilan Hongkong juga sangat rendah dibandingkan Amerika, penerima upah minimum Hong Kong masih berakhir pada sekitar 600 dolar AS per bulan.

"Secara keseluruhan, pendapatan bulanan rata-rata hanya meningkat sebesar 30 persen selama 10 tahun terakhir. Sementara PDB Hong Kong telah melonjak 60 persen, kendati ekonomi kota ini telah berkembang, seperti 'peningkatan ekonomi tidak menguntungkan mayoritas rakyat' (kesenjangan)," kata Yip.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement