REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap terciptanya hubungan yang saling menguntungkan, saling mengisi, dan saling mempercayai antara Indonesia dan Tiongkok.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Jokowi di Balai Agung Rakyat, Beijing, Ahad (9/11), saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Li Keqiang.
"Kita berharap ke depan hubungan? antara Indonesia dan Tiongkok menjadi hubungan yang saling menguntungkan, saling mengisi dan saling mempercayai. Dan hubungan antara kedua negara ini sudah sangat lama sekali," kata Presiden. Kepala negara juga menyampaikan bahwa ia senang dapat berkesempatan untuk melakukan kunjungan kerja ke Beijing.
Sementara itu PM Tiongkok mengapresiasi kunjungan Presiden Jokowi dan berharap hubungan kedua negara terus berkembang. Kunjungan tersebut merupakan lawatan pertama Presiden Jokowi ke luar negeri. Presiden akan berada di Beijing pada 8-11 November 2014 guna menghadiri pertemuan puncak para pemimpin Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, KTT APEC.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menerima Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Istana Merdeka, pada 3 November 2014. Selain mengundang Presiden Jokowi untuk hadir, Menlu Wang Yi juga membicarakan sejumlah isu seperti perekonomian dan peningkatan kerja sama, di antaranya mengundang investor Tiongkok masuk dalam infrastruktur dan gagasan menghubungkan Poros Maritim yang tengah dikembangkan pemerintah dan Jalan Sutera Maritim Abad 21 yang diprakarsai Tiongkok.
Presiden dalam lawatannya kali ini didampingi oleh Menteri Koordinasi Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto dan Wakil Ketua DPD GKR Hemas.