REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Perserikatan Bangsa Bangsa Minggu mengatakan telah mengirimkan konvoi bantuan pertama dari Sudan ke wilayah Sudan Selatan, dengan persediaan cukup untuk memberi makan 45.000 orang selama satu bulan.
Juba, Khartoum dan negara-negara Amerika setuju pada Juli untuk mengirim bantuan pangan ke Sudan Selatan, di mana pertempuran berkobar bulan lalu di perang saudara yang telah berlangsung 11 bulan itu.
Rombongan pertama 18 truk menyeberang ke Sudan Selatan pada Sabtu, "membawa sekitar 700 ton metrik makanan untuk 45.000 orang selama satu bulan", kata Koordinator Resident dan Kemanusiaan PBB di Khartoum, Ali Zaatari, dalam satu pengumuman.
Hal itu juga ditandatangani oleh Komisi Bantuan Kemanusiaan Sudan, Kedutaan Sudan Selatan di Khartoum dan Program Pangan Dunia.
Dikatakan bahwa bantuan itu akan "berkontribusi terhadap upaya berkelanjutan untuk meringankan penderitaan penduduk yang terkena dampak konflik di Sudan Selatan ".
Satu perselisihan politik antara Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan mantan wakilnya Riek Machar telah merosot menjadi konflik etnis brutal antara suku mereka Dinka dan masyarakat Nuer, yang mendorong 1,8 juta orang meninggalkan rumah mereka.
Pertempuran meletus lagi pada Oktober pada akhir musim hujan, yang membuat banyak jalan di negeri ini itu sulit dilalui. Ratusan ribu orang telah melarikan diri melintasi perbatasan ke kamp-kamp di Sudan.
Juba berpisah dari Sudan pada tahun 2011 di bawah kesepakatan damai yang mengakhiri perang saudara berdarah 22 tahun di negara yang dulu bersatu itu.