Senin 10 Nov 2014 09:21 WIB

Amerika-Iran Tak Capai Kesepakatan Nuklir

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Indah Wulandari
U.S. Secretary of State John Kerry, European Union Foreign Policy Chief Catherine Ashton, and Iran's Foreign Minister Mohammad Javad Zarif are photographed as they participate in a trilateral meeting in Vienna October 15, 2014.
Foto: Reuters/Carolyn Kaster/Pool
U.S. Secretary of State John Kerry, European Union Foreign Policy Chief Catherine Ashton, and Iran's Foreign Minister Mohammad Javad Zarif are photographed as they participate in a trilateral meeting in Vienna October 15, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID,MUSCAT--Amerika Serikat dan Iran telah mengadakan pertemuan untuk membahas kesepakatan nuklir yang akan segera berakhir.

Pertemuan yang berlangsung di Oman Ahad (9/11 itu membicarakan batas waktu pemakaian nuklir. Negosiasi antara barat dengan negara Islam tersebut ternyata deadlock.

Dilansir dari AFP, Presiden Barack Obama pesimistis bahwa kemungkinan kesepakatan tersebut tidak akan terjalin. Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Muhammad Javad di Teluk Sultan

Kesepakatan Nuklir seharusnya akan berakhir pada Senin (24/11) mendatang. Tetapi Iran dan negara-negara lainnya selama berbulan-bulan tidak dapat menuntaskan masalah ini.

Masalahnya adalah jumlah mesin pemisah bahan Uranium di Iran harus terus bekerja sebagai gantinya pihaknya mendapatkan keringanan sanksi dan adanya pemeriksaan ketat di lokasi nuklir.

Antara Iran dan negara-negara lainnya Inggris, Tiongkok, Perancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jerman masih berdebat.

Iran bersikeras program nuklir yang dimilikinya untuk kedamaian dan produksi energi sipil saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement