REPUBLIKA.CO.ID,MUSCAT--Amerika Serikat dan Iran telah mengadakan pertemuan untuk membahas kesepakatan nuklir yang akan segera berakhir.
Pertemuan yang berlangsung di Oman Ahad (9/11 itu membicarakan batas waktu pemakaian nuklir. Negosiasi antara barat dengan negara Islam tersebut ternyata deadlock.
Dilansir dari AFP, Presiden Barack Obama pesimistis bahwa kemungkinan kesepakatan tersebut tidak akan terjalin. Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Muhammad Javad di Teluk Sultan
Kesepakatan Nuklir seharusnya akan berakhir pada Senin (24/11) mendatang. Tetapi Iran dan negara-negara lainnya selama berbulan-bulan tidak dapat menuntaskan masalah ini.
Masalahnya adalah jumlah mesin pemisah bahan Uranium di Iran harus terus bekerja sebagai gantinya pihaknya mendapatkan keringanan sanksi dan adanya pemeriksaan ketat di lokasi nuklir.
Antara Iran dan negara-negara lainnya Inggris, Tiongkok, Perancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jerman masih berdebat.
Iran bersikeras program nuklir yang dimilikinya untuk kedamaian dan produksi energi sipil saja.