REPUBLIKA.CO.ID, BIR NABALA-– Seorang pemuda Palestina melakukan penggalian sebuah lubang di dinding pemisah antara Israel dengan wilayah Palestina. Disaat dunia memperingati runtuhnya Tembok Berlin, mereka masih berjuang untuk meruntuhkan tembok penghalang kemerdekaan mereka.
Dilansir Aljazeera pemuda tersebut tidak seorang diri. Dia bersama aktivis pemuda Palestina lainnya menantang maut tentara Israel di depan mata. Sabtu (8/11) lalu, mereka berhasil membuat sebuah rongga di dinding sepanjang desa Tepi Barat Bir Nabala, antara Yerusalem dan Ramallah.
“Tidak peduli seberapa tinggi ancaman yang mereka hadapi, mereka sangat menginginkan tembok Palestina akan runtuh seperti tembok Berlin,” ujar para aktivis pada Palestina Ma’an News Agency.
Palestina memiliki tembok yang memisahkan Tepi Barat dan Israel yang dikenal dengan Tembok apartheid. Koresponden Al Jazeera, Tamer Meshal mengatakan tindakan para aktivis tersebut merupakan simbol dari perlawanan rakyat Palestina.
Menurut mereka, meski Israel membangun dinding yang tinggi dan tebal tidak akan mencegah warga Palestina untuk merebut kembali Yerusalem dan Masjid Al Aqsa, sebagai ka’bah pertama umat muslim.
Bangunan ini berdiri sejak Israel 2002 lalu memperluas daerah jajahannya. Tembok ini dijadikan Israel sebagai bangunan perlindungan dari Palestina. Tetapi warga Palestina mengartikan hal yang berbeda, dibangunnya tembok ini sama saja merampas tanah Palestina.
Israel juga telah merampas sebagian besar tanah Palestina di Tepi Barat. Saat ini 85 persen wilayah tersebut telah dibangun oleh Israel. Mahkamah Internasional pada 2004 lalu telah memutuskan pembangunan tembok tersebut bertentangan dengan hukum internasional.
Israel mencaplok Yerusalem Timur tahun 1967, padahal tindakan ini tidak pernah diakui oleh hukum internasional. Mereka menginginkan wilayah Palestina yang tersisa saat ini menjadi ibu kota Israel di masa depan.