REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Sistem Pertahanan Rudal dan Udara Barak-8 telah menyelesaikan percobaan menyeluruh komponennya, kata Israel Aerospace Industries (IAI), Senin (10/11).
Satu rudal pencegat ditembakkan selama ujicoba tersebut, yang dilakukan melalui kerja sama dengan para pejabat pertahanan India dan yang pertama melibatkan skenario operasi penuh, kata kontraktor utama Israel tersebut di dalam satu pernyataan.
Namun perusahaan itu tak menyebutkan lokasi ujicoba tersebut dilakukan.
Setelah radar mendeteksi, sistem senjata itu menghitung titik pencegatan optimal dan meluncurkan Rudal Barak-8 ke lintasan operasinya. Lalu rudal tersebut mengunci dan menembak jatuh sasaran yang disimulasikan sebagai pesawat musuh, kata siaran pers perusahaan itu.
Para ahli Israel dan ilmuwan India menghadiri ujicoba tersebut, selain pejabat dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan Pertahanan di Kementerian Pertahanan Israel (MAFAT) serta dari Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO) --yang secara bersama mengembangkan sistem tersebut dan para-- selain para pejabat militer dari kedua negara.
"Ujicoba saat ini mengabsahkan semua komponen sistem senjata itu hingga memuaskan wakil dari pelanggan," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang.
Barak-8, yang dirancang untuk mempertahankan diri dari bermacam ancaman udara jarak-dekat-sampai-jauh --termasuk pesawat bersayap tak bergerak, helikopter, "drone" dan rudal, menggabungkan radar banyak-fungsi canggih, hubungan data dua-jalur dan satu sistem kendali dan komando fleksibel, sehingga memungkinkan penggunanya untuk secara bersamaan mengincar beberapa sasaran pada siang maupun malam dan dalam segala kondisi cuaca, kata IAI.
Versi paling akhir itu, yang diujicoba pada Senin, adalah bagian dari sistem pertahanan generasi berikut yang saat ini dipasang di kapal Angkatan Laut Israel untuk melindungi mereka dari ancaman yang meliputi rudal permukaan-ke-laut buatan Rusia, Yakhont, yang dilaporkan dimiliki oleh milisi Syiah Lebanon, Hizbullah, kata The Jerusalem Post. Setakat ini, sistem tersebut telah banyak dibeli oleh pelanggan di seluruh dunia kata IAI.
Mitra lain dalam proyek itu meliputi ELTA Systems Ltd., cabang IAI yang mengembangkan radar, Sistem Pertahanan Canggih Rafael --yang memproduksi rudal pencegat, dan perusahaan pertahanan lain.