REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang perempuan Israel kelahiran Kanada yang bertugas di militer Israel telah bergabung dengan militan Kurdi untuk memerangi ISIS di Suriah Utara. Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan bahwa pihaknya menyadari laporan yang masuk tentang bergabungnya seorang warga Kanada dengan militan Kurdi.
Dalam laporan sebuah radio di Israel, perempuan berusia 31 itu telah menghubungi militan Kurdi melalui dunia maya sebelum berangkat ke Irak untuk melatih di salah satu kamp mereka di perbatasan Suriah.
"Mereka (Kurdi) adalah saudara kita. Mereka adalah orang-orang baik. Mereka mencintai kehidupan layaknya kita semua," ujarnya, dikutip Reuters, Selasa (11/11).
Banyak dari perempuan yang berjuang bersama militan Kurdi dalam peperangan melawan ISIS di Irak dan Suriah. Perempuan tersebut meyakini bahwa pengalaman militernya selama di Israel mampu memberikan kontribusi bagi militan Kurdi.
Israel telah mempertahankan militer, intelijen dan bisnis dengan Kurdi sejak 1960. Meski demikian, Israel telah melarang warganya bepergian ke sejumlah negara yang tengah dilanda konflik seperti Suriah dan Irak. Namun, pejabat setempat belum menanggapi apakah akan memberikan sejumlah tuntutan kepada perempuan itu sekembalinya dari Suriah.