REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Seorang pemuda berusia 23 tahun mengalami trauma setelah mencoba menyelamatkan ayahnya yang tersapu ombak, dan jatuh dari kapal miliknya di wilayah timur negara bagian Victoria.
Tim penyelamat telah mencari keberadaan pria asal Wangaratta ini, yang jatuh dari dek depan kapalnya setelah tersapu ombak Pantai Mil 90 di Seaspray, Senin (10/11) lalu.
Informasinya, pria berusia 44 tahun ini tak mengenakan jaket pelampung ketika jatuh ke air. Putranya lantas terjun ke air untuk mencarinya, namun sang ayah tak muncul di permukaan. Pemuda ini dan juga pamannya lalu membuat panggilan darurat, yang kemudian direspons oleh kilang minyak lepas pantai terdekat dan diteruskan ke tim penyelamat.
Ketua Komite Pantai Seaspray, John Morgan, mengatakan, pada 10 November pagi, sebenarnya kondisi laut di daerah ini sempat tenang namun berubah seketika pada siang harinya. “Angin berhembus kencang ke arah ‘Lakes Entrance’ namun arus air bergerak ke arah sebaliknya menuju Pelabuhan Albert, jadi hari itu cuaca benar-benar aneh,” jelas John.
Ia menambahkan, “Saat itu, cuaca pagi di Seaspray baik-baik saja namun tiba-tiba memburuk.”
John mengutarakan, tim penyelamat berhasil menolong sang anak, namun pencarian ayahnya terus berlanjut. “Ia cukup trauma sehingga ambulans membawanya ke Rumah Sakit Sale dan kami pun melanjutkan pencarian,” tuturnya.
John menerangkan, pria ketiga di kapal itu, yakni paman dari si pemuda 23 tahun, tak mau meninggalkan kapal dan tak bisa mempercayai apa yang baru menimpanya. “Salah satu personel kami tinggal di kapal dengannya dan kemudian kapal diderek ke ‘Lakes Entrance’ oleh penjaga pantai. Laut di Pantai Mil 90 bisa berubah dalam beberapa jam, ia bisa seperti kolam lalu berubah total, dan itulah yang terjadi,” ungkapnya.
Tim penyelamat menyebut, kondisi cuaca di Seaspray berangsur membaik dan pencarian-pun dilanjutkan hingga malam harinya.