REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Amerika Serikat belum bisa memastikan nasib pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakr al Baghdadi, apakah ia terluka atau tewas menyusul serangan di Falluja, Irak. Hal ini disampaikan Penasihat Deputi Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis Ben Rhodes berbicara di sela-sela Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Beijing, Selasa Kemarin.
Secara terpisah, Kementerian Dalam Negeri Irak, mengungkapkan nama-nama mereka yang tewas dan terluka dalam serangan udara yang menargetkan pertemuan para pemimpin ISIS, mencatat bahwa Baghdadi dipindahkan ke Suriah setelah mengalami cedera.
"Serangan udara Irak, dilaksanakan melalui koordinasi dengan intelijen militer, menargetkan pertemuan yang mengambil tempat taman kanak-kanak di dekat sekolah al-Kennedy, Saada di al-Qaaem, provinsi Anbar. Pertemuan itu diklaim merupakan upaya menggalang dukungan dari kelompok teroris yang berasal dari Suriah, " demikian laporan laman stasiun TV Al-Sumaria.
Kementerian, yang mengatakan serangan udara yang menewaskan dan melukai 40 militan ISIS, mengatakan, serangan udara telah melukai pemimpin Abu Bakr al-Baghdadi dan menewaskan dua penjaga, Abu Hathifa al-Adnani dan Ahmed Atallah.
Kementerian itu juga mengatakan Amr al-Absi, yang seorang ahli bahan peledak Saudi, tewas. Demikian pula Salem al-Salmani yang dilaporkan bertanggung jawab atas operasi bom bunuh diri di Efrat vilayet. Orang lain yang dilaporkan tewas termasuk Abu Quthaybah, mufti Efrat vilayet, dan Abu Yousufa.
"Di antara mereka yang tewas adalah Abu Abdulraham al-Shishani, yang merupakan salah satu pemimpin teroris paling penting di Suriah selain Nasir Thalib al-Dahiri, yang merupakan mantan anggota al-Qaeda, yang bekerja dengan Abu Musab al-Zarqawi," Tulis laman tersebut.