Rabu 12 Nov 2014 11:00 WIB

Menlu Iran Bertemu Wakil PM Oman

Wanita Iran mengibarkan bendera Iran.
Foto: Hamid Foroutan/AP
Wanita Iran mengibarkan bendera Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif Selasa bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Oman Pangeran Fahd bin Mahmud di Muscat.

Dalam pertemuan tersebut, Zarif menyoroti hubungan persahabatan antara kedua negara.

Kedua pejabat membahas perkembangan regional dan internasional terbaru.

Menteri Luar Negeri Iran lebih lanjut merujuk pada peran Oman di dalam perundingan nuklir Iran-G5+1 dan menghargai upayanya Muscat menjadi tuan rumah perundingan itu.

Zarif tiba di Muscat Sabtu malam untuk melakukan pembicaraan trilateral dengan timpalannya dari AS, Menteri Luar Negeri John Kerry dan koordinator perundingan nuklir Uni Eropa Catherine Ashton.

Menteri Luar Negeri Kesultanan Oman Yusuf bin Alawi sebelumnya mengatakan, perjanjian nuklir Iran dengan G5+1 bermanfaat bagi semua negara kawasan.

Menurut harian "Alwatan", yang berkantor di Muscat, Alawi membuat pernyataan itu di sela-sela pembicaraan tripihak Iran, Amerika Serikat dan Uni Eropa di Oman.

Alawi juga menyuarakan harapan untuk keberhasilan pembicaraan nuklir yang diadakan di Muscat itu.

Oman sebagai tuan rumah perundingan akan melakukan yang terbaik untuk memfasilitasi penyelesaian masalah program nuklir Iran, tambahnya.

Menteri luar negeri Iran, mitranya dari AS dan koordinator nuklir Uni Eropa memulai hari kedua pembicaraan segitiga mereka di Muscat pagi ini.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Catherine Ashton diperkirakan akan mencapai kesepakatan komprehensif atas program nuklir Iran setelah berbulan-bulan perundingan.

Mereka terfokus pada sengketa antara Iran dan G5+1, terutama tentang pengayaan uranium dan jadwal untuk mencabut sanksi-sanksi yang dikenakan itu kecurigaan itu.

Selama hari pertama pembicaraan trilateral pada Minggu, perwakilan Iran, AS dan Uni Eropa membahas isu-isu utama perselisihan termasuk cara mencabut sanksi dan pengayaan uranium.

G5+1 terdiri atas lima negara anggota Dewan Keamanan PBB AS, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok ditambah Jerman yang dalam hal ini diwakili oleh koordinator nuklir Uni Eropa Catherine Ashton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement