Rabu 12 Nov 2014 11:02 WIB

Diduga Berisi Ebola, Paket Ditemukan di Kedubes AS

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Winda Destiana Putri
Electron micrograph of an Ebola virus virion (illustration)
Foto: en.wikipedia.org
Electron micrograph of an Ebola virus virion (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Layanan darurat meluncur ke kedutaan besar Amerika Serikat di Wellington setelah penemuan sebuah paket mencurigakan.

Penemuan paket mencurigakan itu merupakan yang ketiga kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam di Selandia Baru.

"Sebuah paket mencurigakan ditemukan selama proses pemeriksaan. Paket itu telah diperiksa petugas pemadam kebakaran dan polisi," ujar juru bicara kedutaan seperti yang dilansir dari Channel News Asia, Rabu (12/11).

Paket tersebut ditemukan satu hari setelah dua parsel yang mengandung referensi Ebola ditemukan.

"Kedutaan tetap beroperasi seperti biasanya paska penemuan paket yang diduga berisi virus Ebola tersebut," kata juru bicara dalam sebuah pernyataan.

Petugas dari unit penanganan bom juga telah diterjunkan ke lokasi. Petugas pemadam kebakaran dengan menggunakan pakaian khusus untuk penanganan bahan kimia pun nampak terlihat di lokasi.

Juru bicara polisi Nick Bohm mengatakan selama pemeriksaan X-ray ditemukan botol kecil dalam paket. Paket yang belum dibuka itu lantas dikirim ke laboratorium polisi untuk diteliti lebih lanjut.

Sebelumnya diketahui pada Selasa kemarin ada sebuah paket mencurigakan yang dikirim ke gedung parlemen di Wellington dan kantor surat kabar New Zealand Herald di Auckland.

Dalam paket-paket tersebut terdapat sebuah botol plastik dan dokumen yang menyatakan cairan dalam botol itu merupakan sampel virus Ebola.

Cairan tersebut telah dikirim ke Australia untuk diperiksa. Otoritas kesehatan menekankan tidak ada bukti yang menyatakan terdapat Ebola Selandia Baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement