REPUBLIKA.CO.ID, PRESEVO -- Perdana Menteri Albania Edi Rama Selasa (11/11) mengatakan ia yakin kunjungan bersejarahnya ke Serbia akan membantu membuka era baru hubungan kendatipun ada pertikaian dengan tuan rumahnya menyangkut Kosovo.
"kendatipun ada kesulitan-kesulitan itu, saya yakin bahwa kami telah membuka satu halaman baru dalam hubungan dengan Serbia," kata Rama ketika mengunjungi kota etnik Albania Presevo di Serbia selatan.
Pada awal apa yang disebutnya lawatan memperbaiki hubungan ke Serbia, Senin, pertama dilakukan seorang perdana menter Albania dalam 68 tahun, Rama terlibat pertengkaran dengan sejawatnya dari Serbia Aleksandar Vucic menyangkut kemerdekaan Kosovo.
"Saya mengemukakan kepada Vucic, kami tidak berjuang bagi satu Albania Raya tetapi bagi satu Eropa Raya yang akan menghimpun seluruh warga Albaia bersama dengan semua bangsa dan negara lainnya," katanya dihadapan amssa yang menyambutnya di Presevo ditengah penjagaan ketat.
"Kelompok minoritas harus menjadi jembatan-jembatan yang menyatukan kita, bukannya memisahkan kita," katanya dalam pidato di hadapan para pemimpin pengusaha lokal, politisi dan orang-orang muda.
Pertikaian meletus antara Rama dan Vusic menyangkut Kosovo dalam satu jumpa wartawan brsama di Beograd Senin yang disiarkan lansung televisi.
Rama mengimbau Beograd mengakui "realitas yang tidak dapat diubah lagi" kemerdekaan Kosovo , yang membuat marah Vusic dengan menjawab: "Saya tidak akan mengizinkan siapun menghina Serbia di Beograd."
Beograd menolak mengakui bekas provinsi Serbia yang membangkang yang berpenduduk mayoritas etnik Albania. Daerah itu secara sepihak mengumumkan kemerdekaannya tahun 2008.
"Saya harus menjawab kepadanya karena saya tidak akan mengizinkan siapapun menghina Serbia di Beograd. Kosovo adalah bagian Serbia sesuai dengan konstitusi dan tidak urusan sama sekali dengan Albania," kata Vusic.
Pertengkaran itu meningkatkan ketegangan antara Serbia dan Albania kendatipun kunjungan Rama, yang telah dituda selama tiga pekan tidak lama setelah kerusuhan dalam pertandingan sepak bola antara kedua negara.
Uni Eropa yang menengahi satu perjanjian normalisasi hubungan antara Serbia dan Kosovo mengatakan kunjungan Rama merupakan "awal tahap baru dalam hubungan antara dua negara "dan mengharapkan kedua pemimpin itu "berusaha membangun hubungannya".
Daerah Lembah Presevo yang berbatasan dengan Kosovo adalah lokasi bentrokan seru tahun 2001 antara pasukan Serbia dan gerilyawan etnik Albania yang berperang untuk menyatukannya dengan Kosovo.
Daerah Presevo memiliki satu masyarakat etnik Albania yang kuat dan Rama mendapat sambutan hangat di kota itu, di mana sekitar 1.000 orang meneriakkan namanya dan anak-anak membawa bendera-bendera kecil Albania.
Jalan-jalan Presevo dijaga ketat, dengan para personil polisi dikerahkan di seluruh kota itu dan disepanjang jalan menuju perbatasan Kosovo sejauh 20km.
Dalam hari pertama kunjunganya, Rama menyerukan hak minoritas etnik Albania di Serbia selatan itu dihormati. Kunjungan itu bertujuan untuk membantu membuka halaman baru dalam hubungan antara dua negara bertetangga itu, lama bertikai menyangkut Kosovo dan etnik Albania di Lembah Presevo.
Etnik Albania merupakan 90 persen dari penduduk Kosovo yang berjumlah 1,8 juta jiwa sementara sekitar 120.000 warga Serbia tinggal di daerah itu.