REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu memperingatkan kesepakatan internasional yang akan berakhir dengan Iran. Kesepakatan itu tadinya bentuk sanksi negara-negara Barat terhadap proyek nuklir yang ternyata gagal.
Dilansir dari //reuters// Amerika Serikat dan lima negara lainnya tengah mencoba untuk mencapai kesepakatan dengan Iran sebelum (24/11) terkait proyek nuklir.
"Sudah jelas Iran ingin menghapus sanksi yang mempengaruhi ekonomi mereka, tetapi Iran tidak siap untuk menghentikan program senjata nuklir sebagai imbalannya,"ujar dia.
Pernyataan Netanyahu tersebut menjadi bahan perdebatan politik di Amerika Serikat terutama Partai Republik. Mereka tidak percaya dengan hasil kesepakatan tersebut dan berharap Iran dijatuhkan sanksi lebih berat.
Netanyahu menganggap sebuah kesalahan besar jika sanksi bagi Iran dicabut dan Iran tetap mengembangkan senjata nuklirnya. Amerika dan intelejen Israel telah gagal untuk menemukan fasilitas rahasia yang dimiliki Iran.
Investigasi mereka juga dihalangi oleh Korea Utara sehingga mereka berhasil membangun senjata nuklir. Iran tetap membantah program nuklirnya ditujukan untuk keperluan militer.