Rabu 12 Nov 2014 22:58 WIB

Susahnya Jadi Ibu Sekaligus Petani di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Bagi para ibu yang bekerja, mengatur keseimbangan waktu antara mengurus pekerjaan dengan merawat anak-anak bisa menjadi hal yang sulit. Ketika anda mengelola lahan pertanian dan kemudian di saat yang bersamaan anda memiliki bayi yang sakit, mengatur keseimbangan waktu menjadi semakin sulit.

Tapi Kalyn Fletcher, yang berasal dari Kununurra, Australia Barat, tetap mampu menyeimbangkan kedua hal tersebut. Ia dan keluarganya mengelola perusahaan penghasil benih, menanam dan mengekspor benih tanaman ke seluruh Australia dan dunia. Sementara ayahnya mengurusi operasional lahan, Kalyn bertanggung jawab di bidang pemasaran dan administrasi.

Tahun ini, perubahan besar terjadi dalam hidup Kalyn ketika bayi laki-lakinya didiagnosa dengan gangguan syaraf yang langka. “Sungguh menantang ketika kami menemaninya di rumah sakit, di Perth. Kami terpaksa jauh dari anak-anak lainnya, ingin menemani bayi saya ini, tapi masih harus membuat keputusan bisnis,” cerita Kalyn belum lama ini.

Ia lantas menyambung, “Dan anda pikir ‘Tuhan, saya tak peduli dengan keputusan bisnis’ tapi anda harus realistis...kalau tidak, saya kehilangan bisnis saya di sana.”

Kalyn mengatakan, keluarganya sangat mendukung dan itulah alasan mengapa bisnisnya terus berjalan.

“Saya bekerja sangat erat dengan ayah saya dan ia tak pernah seklaipun berkata kepada saya, ‘kamu harus ada di sini sekarang’, atau ‘anak-anakmu ribut sekali’ dan lainnya,” tuturnya.

“Jadi anak-anak, utamanya yang masih bayi, ikut saya kerja tiap hari. Dan ia benar-benar pengertian,” tambahnya.

Dengan putra kecilnya yang kini dalam tahap remisi, Kalyn yakin bahwa bisnisnya akan terus tumbuh. “Ini menjadi semakin mudah tiap harinya dan kami mendapat banyak ketertarikan dari perusahaan lain dan juga kontrak yang lebih baik,” ujarnya.

Ia berpikir bahwa ayahnya ingin sedikit santai tapi ia tak cukup siap melihat ayahnya seperti itu. "Saya pikir itu mungkin berlawanan dengan kebanyakan rencana suksesi di Australia!,” ujarnya sambil tertawa.

Ia mengungkapkan, "Tapi saudara laki-laki saya kini tengah menimbang untuk kembali mengurus bisnis ini jadi rencana suksesi mulai dilakukan."

Ketika hidup memberi tantangan yang tak terduga, hal-hal kecil-lah yang membuatnya tetap waras, seperti rum dari penyulingan keluarga dan suara anak-anaknya bermain. "Bagi saya, jika kami duduk di geladak rumah sambil minum rum, mungkin ada sekitar 18 dari kami termasuk anak-anak kakak saya, jadi sangat ramai dan tak tenang! Tetapi bagi saya, mereka membuat hari-hari saya bahagia," akunya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement