REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan Pemerintah Israel untuk menghormati Situs Suci umat Islam yakni Masjid Al-Aqsa.
Kata Abbas, warga Palestina berhak melakukan pembelaan terhadap tindakan semena-mena tentara Israel yang dianggap melecehkan Masjid Al-Aqsa.
Menurut Abbas, bentrokan yang terjadi beberapa hari terakhir disebabkan keputusan provokatif Israel yang menutup pintu masuk ke Kompleks Masjid Al-Aqsa.
Penutupan tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak 1963. Israel melakukan ini sebagai pembalasan atas pembunuhan seorang aktivis sayap kanan Yahudi terkemuka.
Meski sudah kembali membuka Kompleks Masjid Al-Aqsa, namun Israel hanya mengizinkan jamaah berusia diatas 50 tahun yang boleh memasuki Situs Suci tersebut.
Berbicara pada peringatan 10 tahun kematian pemimpin Palestina Yasser Arafat, Abbas mengatakan umat Muslim dan Kristen tidak akan pernah mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
"Jauhkan pemukim dan ekstremis Israel dari Al-Aqsa dan tempat-tempat suci. Kami tidak akan membiarkan tempat suci milik kita terkontaminasi. Jauhkan tentara Israel dari kami dan kami akan tinggal jauh dari mereka, tetapi jika mereka memasuki Al-Aqsa, kami akan melindungi Al-Aqsa dan gereja serta seluruh negeri," ujar Abbas, dilansir media Rusia, Rt, Kamis (13/11).
Abbas dengan tegas menyatakan bahwa umat Muslim memiliki hak untuk membela tempat-tempat suci jika diserang.