Kamis 13 Nov 2014 03:18 WIB

ISIS Miliki Pendukung Baru di Mesir

Rep: C57/ Red: Winda Destiana Putri
Pasukan ISIS
Foto: VOA
Pasukan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- ISIS memiliki pendukung baru di Mesir, merujuk pada pesan di YouTube yang diunggah pada Ahad lalu. Dalam pesan suara itu, kelompok militan berbasis di Sinai, Ansar Beit al-Maqdis atau ABM, diduga mengumumkan persekutuannya dengan ISIS, yang menamakan diri Negara Islam.

Video klip berdurasi sekitar 10 menit itu menyalahkan para tiran (penguasa zalim) dan agen-agen Yahudi serta sekutu-sekutu mereka selama beberapa dekade penderitaan Muslim. Pesan itu juga menyebut ISIS sebagai 'Kebangkitan dari Fajar Baru'.

Jika terbukti, ini akan menjadi babak baru yang berbahaya untuk kelompok paling mematikan di Mesir. Sejak 2012, serangan ABM semakin berani dan canggih. Kelompok itu telah membunuh ratusan pejabat polisi maupun tentara Mesir. Serangan paling luas terjadi pada bulan lalu di Semenanjung Sinai, yang menewaskan sedikitnya 31 tentara. Para analis menyebut jumlah kelompok itu ada ratusan, bahkan ribuan orang.

 

Sejumlah titik pos di utara Sinai mulai diperiksa untuk mencegah masuknya senjata dan para petarung ke kawasan tersebut. Pejabat keamanan setempat sempat menyatakan bahwa ancaman terhadap aparat keamanan yang beroperasi di wilayah ini sangat tinggi, sebuah tembakan di tempat mulai berlaku pada jam malam di El-Arish, kota terbesar di utara Sinai, dan lintasan perbatasan Rafah dengan Gaza.

Pasca serangan Oktober, pemerintah mulai memberlakukan jam malam di bagian utara semenanjung Sinai. Pasukan keamanan Mesir secara agresif telah memerangi ABM sejak tergulingnya Presiden Muhammad Mursi pada 2013, seperti yang dilansir dari CNN, Kamis (13/11).

Sementara itu, pejabat di Mesir menyalahkan Hamas yang berada di Gaza karena telah membantu kelompok militan, sebuah klaim yang ditolak HAMAS mentah-mentah. Baru-baru ini, pemerintah merelokasi lebih dari seribu keluarga untuk menjauh dari perbatasan dalam sebuah gerakan untuk menghilangkan penutup untuk terowongan apa pun diantara Mesir dan Gaza. Mulanya, AMB mendapat tempat dengan mengeksploitasi rasa tidak percaya antara warga Badui lokal dengan otoritas Mesir yang sudah berakar lama.

Negara yang menakutkan telah diciptakan ABM yang akhirnya mulai bersekutu dengan banyak warga di Sinai Utara. ABM kehilangan dukungan sesudah membunuh pemimpin Badui yang tidak setuju dengan tindakan mereka dan pemenggalan kepala terhadap orang-orang yang dituduh menjadi informan (mata-mata).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement