Kamis 13 Nov 2014 08:33 WIB

Rusia dan AS Desak Kesepakatan Nuklir Iran 'Sesegera Mungkin'

Iran
Iran

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan mitranya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry Rabu menyerukan kesepakatan mengenai nuklir dengan Iran agar dicapai sesegera mungkin.

"Kebutuhan untuk mencapai sesegera mungkin perjanjian komprehensif yang akan memungkinkan untuk sepenuhnya menormalkan situasi di sekitar program nuklir Iran telah diakui," kata kementerian luar negeri Rusia menyusul percakapan antara Lavrov dan Kerry.

Mereka berbicara setelah Iran dan negara-negara kekuatan dunia bertemu di Oman pada Selasa di tengah tanda-tanda bahwa kesepakatan sulit dipahami mengenai program nuklir Teheran tidak mungkin dicapai pada batas waktu 24 November.

Kepala perunding Rusia Sergei Ryabkov mengatakan setelah pembicaraan Selasa bahwa ia masih "cukup optimis".

Perjanjian tersebut bertujuan untuk mengurangi kecurigaan Barat terhadap niat nuklir Teheran serta mencabut sanksi-sanksi yang merusak terhadap perekonomian Iran.

Pada Selasa, Rusia menandatangani kontrak untuk membangun dua reaktor nuklir di komplek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Bushehr dan mengumumkan rencana untuk total menjadi sembilan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki menegaskan, dua orang telah berbicara tentang perundingan Iran melalui telepon pada Rabu, tetapi tidak masuk ke detail tentang percakapan mereka.

Namun dia mengatakan bahwa kontrak Rusia dengan Iran adalah "secara teknis terpisah dari negosiasi atas kesepakatan nuklir".

"Secara garis besar, kerja sama nuklir sipil tidak dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Psaki kepada wartawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement