Kamis 13 Nov 2014 10:00 WIB

NATO Klaim Lihat Militer Rusia Memasuki Ukraina

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Kekerasan di Ukraina
Kekerasan di Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- NATO melaporkan telah melihat peralatan militer dan pasukan tempur Rusia memasuki Ukraina pekan ini. Direktur NATO, Jens Stoltenberg pun mendesak Rusia untuk menarik kembali pasukannya.

Kementerian pertahanan Rusia membantah mengirim pasukan ke timur Ukraina untuk membantu separatis pro-Rusia di sana.

Misi pemantauan OSCE Eropa telah memperingatkan risiko nyata eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari empat ribu orang tersebut.

Dilansir dari BBC, tembakan artileri berat mengguncang kota Ukraina timur dari Donetsk, pada Rabu (12/11). Ada juga laporan mengenai pertempuran dekat kota yang dikuasai pemberontak dari Luhansk. Peristiwa menewaskan satu tentara Ukraina dan membuat lainnya terluka lagi.

Panglima tertinggi NATO di Eropa Jenderal Philip Breedlove telah mengkonfirmasi, telah melihat barisan kendaraan baja, artileri dan pasukan tempur Rusia memasuki Ukraina selama dua hari terakhir.

Jenderal Breedlove juga menegaskan, NATO percaya Rusia telah menyebarkan senjata nuklir di Crimea. Laporan merujuk pada penempatan rudal balistik yang berpotensi dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.

Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) juga telah melaporkan, melihat konvoi di wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Hal ini dikonfirmasi oleh Jenderal Breedlove, pada Rabu, yang mengatakan tank, artileri, sistem pertahanan udara dan pasukan tempur Rusia terlihat di timur Ukraina.

Breedlove mengatakan dugaan penyebaran pasukan itu mungkin dimaksudkan untuk memperkuat kantong Rusia yang berada di bawah kendali separatis di timur Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement