REPUBLIKA.CO.ID, NAY PYI TAW -- Amerika Serikat memeringatkan Myanmar mengenai hak-hak muslim Rohingya di negara itu. Hal tersebut disampaikan Presiden Barack Obama saat menghadiri KTT ASEAN di Myanmar, Kamis (13/11).
"Salah satu pesan utama yang akan saya sampaikan adalah pemerintah Myanmar memiliki tanggung jawab memastikan keamanan dan kesejahteraan semua rakyat, hak asasi dasar dan kebebasan yang harus dihargai," ujar Obama dalam wawancara dengan Irrawaddy.
Meski ada kemajuan di sektor politik dan ekonomi, Obama menilai, di sektor lain terdapat kemunduran reformasi. Obama menambahkan, mengenai pembatasan kebebasan pers, AS melihat adanya pelanggaran HAM dan kekerasan etnis, termasuk laporan pembunuhan, pemerkosaan dan kerja paksa.
Deputi penasihat keamanan nasional Obama, Ben Rhodes mengatakan direncanakan untuk berbicara mewakili minoritas Muslim Rohingya di Myanmar. Sekitar 140 ribu Rohingya tinggal di kamp pengungsi setelah mengalami kekerasan sektarian dua tahun lalu.
Rhodes mengatakan Obama akan meminta Myanmar memberi kewarganegaraan kepada Rohingya. Obama akan mendorong semua tokoh Myanmar, termasuk Aung San Suu Kyi untuk mendukung rencana alternatif yang memungkinkan Rohingya menjadi warga negara tanpa harus memaksakan kewarganegaraan yang tidak mereka yakini.