Kamis 13 Nov 2014 21:32 WIB

Serbu Kamp Pengungsi, Tentara Israel Tembak Empat Warga Palestina

Rep: cr 02/ Red: Indah Wulandari
Pengungsi Palestina/ilustrasi
Foto: guardian.co.uk
Pengungsi Palestina/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,NABLUS--Empat warga Palestina dikabarkan mengalami luka tembak ketika tentara Israel menyerbu kota Nablus di Tepi Barat Yerusalem, Kamis (13/11). 

Saksi mata yang berada di tempat kejadian melaporkan bahwa pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi di tengah kota Nablus saat fajar. Hal tersebut membuat para pemuda Palestina marah dan membalas serangan pasukan Israel. 

"Pasukan Israel menggunakan peluru tajam, peluru karet, granat dan gas air mata untuk membubarkan para pemuda Palestina," kata salah satu saksi mata seperti dikutip World Bulletin.

Selama bentrokan terjadi antara pemuda Palestina dengan pasukan Israel dikabarkan tiga orang mengalami luka akibat peluru karet dan satu orang tertembak dengan peluru tajam di bagian kakinya. Sementara itu, puluhan pemuda lainnya mengalami sesak napas akibat gas air mata. 

Hingga saat ini, ketegangan terus meningkat di Tepi Barat dan Yerusalem akibat dari perusakan Masjid Al Aqsa yang dilakukan oleh tentara Israel. Presiden Palestina, Mahmoud Abbas juga telah menyatakan bahwa negara dalam kondisi perang.

Sebelumnya, pada tanggal 30 Oktober lalu terjadi penutupan kompleks masjid oleh pihak Israel. Hal itu dilakukan selama beberapa jam setelah seorang rabbi terluka dalam penembakan di Yerusalem Barat. 

Kerusuhan berbuntut panjang saat pasukan Israel membalas dengan  membunuh seorang pria muda Palestina yang diduga menembak rabi dalam serangan di rumahnya.

Situasi semakin memburuk ketika beberapa anggota parlemen Israel juga memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa. 

Hal itu memunculkan kemarahan jamaah Muslim dan kecaman resmi dari negara-negara Arab dan Muslim.

Setidaknya empat warga Israel, yang terdiri dari seorang polisi, seorang prajurit, seorang pemukim perempuan dan bayi  dikabarkan telah tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan terpisah oleh Palestina selama dua minggu terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement