REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok garis keras Negara Islam (IS/ISIS) Kamis mengklaim bahwa bom bunuh diri di satu kantor polisi di Baghdad barat dilakukan oleh warga negara Belanda.
Dalam pernyataan online, IS mengatakan bahwa "Abu Abdullah al-Hollandi" melakukan serangan itu menggunakan sabuk peledak.
Para pejabat keamanan dan medis mengatakan, bom bunuh diri Rabu itu didahului oleh sebuah bom mobil di dekatnya dan bahwa dua serangan tersebut menewaskan total 11 orang dan melukai 23 lainnya.
Namun, pernyataan IS mengatakan informasi itu tidak benar, dan bahwa hanya ada satu bom bunuh diri.
IS mempelopori serangan jihad pada Juni yang telah membanjiri sebagian besar wilayah negara, dan pasukan keamanan serta para pejuang pro-pemerintah berjuang untuk mendorong mereka kembali.
Mereka kini didukung oleh serangan-serangan udara yang dipimpin AS menargetkan IS di Irak dan tetangga Suriah, sementara Washington dan pemerintah-pemerintah lainnya juga telah berjanji untuk membantu melatih pasukan Irak.
Baghdad dilanda pemboman hampir setiap hari dan penembakan yang membunuh ratusan orang setiap bulan.
Meskipun dikerahkan pos pemeriksaan dan posisi-posisi lain di seluruh kota, pasukan keamanan secara konsisten tak dapat mencegah serangan.