REPUBLIKA.CO.ID, RABAT-- Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kutulmus, mengatakan kondisi Yerusalem saat ini lebih parah dari pada saat perang pada 1967 silam.
"Situasi Al-Quds saat ini sangatlah sensitif, tidak berlebihan jika mengatakan kondisi saat ini jauh lebih buruk dibandingkan pada 1967," ujarnya dalam kunjungan ke ibukota Maroko Rabat seperti dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (13/11) waktu setempat.
Seperti diketahui, baru-baru ini Israel telah melakukan agresi terhadap Al-Quds dengan menyerbu Masjid Al-Aqsha di Yerusalem. Masjid tersebut tercatat sebagai situs suci ketiga bagi umat Islam dan kina, telah membawa daerah itu diambang kritis.
Kurtulmus menyatakan, Israel telah mempertahankan invasi ke wilayah Palestina sejak 1967 dengan mengandalkan kekutan veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB.
"Israel menggunakan Yerusalem sebagai ibukota de facto dan perlahan-lahan mengusir penduduk Muslim dari timur Al-Quds. Di mana mereka mengupayakan Yahudisasi Al-Quds beserta pembangunan pemukiman Yahudi ilegal," tambahnya.
''Sehingga dapat menghalau orang-orang Arab dan muslim dari tanah mereka sendiri dan menempakan tekanan besar terhadap mereka." tegas Kurtulmus.