REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merilis rekaman suara pemimpin mereka yang sebelumnya diduga telah tewas, Bakr Al Baghdadi.
Beberapa hari lalu, rumor Baghdadi terluka atau bahkan tewas menyebar pasca serangan udara AS. Dalam rekaman suara selama 17 menit tersebut Baghdadi berjanji bahwa ISIS akan tetap menyebar meskipun terus diserang.
"Yakinlah wahai Muslim, untuk Negaramu yang baik dan dalam kondisi terbaik. Gerakan ini tidak akan berhenti dan akan terus menyebar," kata suara pria yang terdengar seperti Baghdadi namun belum dikonfirmasi kebenarannya, dikutip AFP, Jumat (14/11).
Ia juga mengatakan Yahudi dan mereka yang ikut dalam perang salib akan dipaksa kalah dan akhirnya menghadapi kematian dan kehancuran.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mengumumkan rencana untuk menggandakan jumlah personil militer AS di Iran hingga 3.100 orang untuk membantu melatih pasukan Baghdad. Tindakan ini, disebut Baghdadi sebagai permulaan perang antara mereka
Pesan suara tersebut dianggap dari Baghdadi karena video yang dirilis Juli. Video dirilis beberapa saat setelah ISIS menyatakan kalifat terhadap Irak dan Suriah.
Baghdadi menyampaikan ceramah pada Jumat di kota utara Irak, Mosul saat pasukan AS meluncurkan serangan udara menargetkan pemimpin-pemimpin ISIS. Dalam rekaman, ia tidak menyebutkan serangan AS pada pemimpin-pemimpin ISIS. Ia hanya membicarakan keputusan kelompok militan Mesir Ansar Beit al Maqdis utnuk setia pada Baghdadi dan ISIS.
Serangan Jumat di Mosul menimbulkan spekulasi Baghdadi terluka atau tewas. Namun, beberapa laporan menyebut serangan di dekat perbatasan Suriah dan Irak telah melukai Baghdadi. Sementara tidak ada yang bisa memastikan keadaan pemimpin utama ISIS tersebut.
Juru bicara Pentagon, Kolonel Steven Warren mengatakan orang mereka tidak bisa mengonfirmasi status Baghdadi. Pejabat senior Irak dari kementerian dalam negeri, pertahanan, dan layanan intelegen mengatakan investigasi sedang dilakukan.
Jika benar, kematian pemimpin ISIS ini akan menjadi kemenangan besar bagi AS dan koalisi. Rumor kematian Baghdadi telah terangkat sebelumnya karena ketidakhadirannya di video yang dirilis ISIS. Hal itu menimbulkan spekulasi bahwa ia setidaknya terluka.
Sementara, aktifis dan kelompok monitoring mengatakan bahwa bantuan PBB telah mencapai area yang dikuasai pemberontak di kota Homs. Ini pencapaian setelah enam bulan usaha.
"Pada Kamis dan Rabu, 30 truk bantuan telah tiba di Waer untuk pertama kalinya dalam enam bulan," kata Rami Abdel Rahman dari Syrian Observatory of Human Rights pada AFP. Sementara, ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang menargetkan polisi di Irak.