Jumat 14 Nov 2014 17:38 WIB

MUI: Israel Lakukan Kejahatan Historis

Rep: cr02/ Red: Damanhuri Zuhri
Masjidil Aqsha
Masjidil Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi mengatakan kerusuhan yang terjadi di Palestina merupakan kejahatan historis yang dilakukan Israel untuk menguasai Masjid Al Aqsa.

 

Muhyiddin mengungkapkan permasalahan tersebut tak terlepas dari kebijakan pemimpin Israel yang tidak menghargai warga Arab di Palestina.

Akibatnya, banyak rumah dan tanah yang direbut Israel untuk dapat menguasai seluruh wilayah Palestina. Muhyidin menilai hal tersebut telah melanggar hak asasi manusia dan juga hukum Internasional.

Selain itu, menurut dia, sejarah menjadi permasalahan utama di mana Israel ingin mengusai Masjid Al Aqsa dan membangun kembali kuil Sulaiman.

Sebagaimana diketahui, warga Yahudi di Israel percaya kuil sulaiman berada di bawah Masjid Al Aqsa dan mereka ingin kembali membangunnya.

"Ada kejahatan historis dalam kerusuhan di Palestina. Israel ingin merebut seluruh wilayah Palestina," kata Muhyiddin kepada Republika, Jumat (14/11).

Misi perdamaian kini tengah dilakukan pihak-pihak yang terkait untuk meredam ketegangan yang terjadi di Palestina.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap memerintahkan pasukannya untuk membatasi akses menuju Masjid Al Aqsa dengan berdalih agar tidak kembali terjadi kerusuhan.

Muhyiddin menilai langkah tersebut merupakan upaya tahap demi tahap dan konspirasi yang dilakukan Israel untuk nantinya kembali mencoba menguasai Palestina.

Ia berharap seluruh negara Muslim di dunia mau membantu masyarakat Palestina untuk merdeka dari Israel dan mempertahankan kiblat pertama umat Muslim, Masjid Al Aqsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement