Sabtu 15 Nov 2014 05:05 WIB

Terus Bersitegang, Presiden Afganistan Kunjungi Pakistan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Pendukung Ashraf Ghani bersorak di Kabul ketika KPU mengumumkan kemenangan Ghani sebagai presiden Afganishtan.
Foto: Reuters
Pendukung Ashraf Ghani bersorak di Kabul ketika KPU mengumumkan kemenangan Ghani sebagai presiden Afganishtan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Presiden baru Afganistan Ashraf Ghani melakukan kunjungan pertamanya ke negara tetangga, Pakistan, Jumat (14/11). Ghani dan Perdana Menteri Nawaz Sharif akan bertemu dalam pertandingan kriket Pakistan lawan Afganistan di Islamabad, Sabtu mendatang.  

Televisi pemerintah Pakistan menyiarkan penasihat keamanan nasional Pakistan Sartaj Aziz menerima Ghani di bandara Islamabad dengan pejabat-pejabat militer dan sipil senior. Selain bertemu dengan Sharif, Ghani juga berencana bertemu dengan Mamnoon Hussain.

Pertemuan Ghani dan Nawaz diharapkan mengeratkan hubungan mereka sehingga bisa melanjutkan pembicaraan damai dengan Taliban. Dua negara ini menuduh satu sama lain mengizinkan militan bersemayam di daerah perbatasan dan meluncurkan serangan yang mengancam stabilitas.  

Dikutip Aljazirah, kedatangan Ghani ditemani menteri-menteri kabinetnya juga perwakilan bisnis dan pejabat senior. Mereka akan berada di Pakistan selama dua hari pada 14-15 November.

‘’Dua pihak ingin mengambil kesempatan dari transisi politik,’’ kata wakil AS di Islamabad, Richard Olson.

Menurutnya ada kesempatan membangun hubungan baru antara Afganistan dan Pakistan. Pakistan adalah salah satu diantara tiga negara yang mengakui rezim Taliban yang memimpin Kabul dari 1996 hingga 2001.

Mantan presiden Afganistan, Hamid Karzai terus menuduh Pakistan membantu Taliban meyebabkan ketidakstabilan di negaranya. Islamabad menyangkal tuduhan tersebut. Ketegangan ini terus berlanjur antara dua negara tetangga ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement