Ahad 16 Nov 2014 01:20 WIB

Arab Tetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris

Rep: C78/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI—Uni Emirat Arab (UEA) secara resmi menunjuk Ikhwanul Muslimin dan semua kelompok lokal yang berhubungan dengannya sebagai kelompok teroris. Negara tersebut juga telah menunjuk Nusra Front, Islamic State yang menggelorakan peperangan di Suriah serta kelompok militant syiah lainnya seperti gerakan Houthi di Yaman sebagai organisasi teroris.

Demikian dikabarkan kantor berita negara WAM pada Sabtu (16/11).  Dikutip dari Reuters, dengan keputusan tersebut, pemerintah menyatakan siapapun warga Arab Saudi yang berperang di luar negeri maupun bergabung dan mendukung kelompok teroris akan dihukum. Lebih khusus, keputusan itu menjadi tekanan pada Qatar yang memberikan dukungan pada kelompok tersebut.

UEA juga telah menunjuk kelompok islam lokal bernama al-Islah sebagai kelompok teroris. Penyebabnya, kelompok tersebut diduga kepanjangan tangan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Otoritas UEA telah menindak anggota Al-Islah dan memenjarakan mereka atas kesalahan membentuk cabang ikhwanul muslim secara illegal di Negara tersebut.

Sebelumnya Saudi, Bahrain dan UEA kecewa dengan putusan Qatar yang mendukung organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) yang di sejumlah negara Arab termasuk di Arab Saudi dan negara asalnya di Mesir, telah ditetapkan sebagai kelompok teroris.

Dalam perjanjian GCC telah ditegaskan kalau anggota anggota GCC tak boleh memberikan dukungan kepada organisasi teroris. Namun, Qatar justru memberikan perlindungan terhadap ulama Ikwanul Muslimin Yusuf Qaradawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement