Ahad 16 Nov 2014 06:33 WIB

Putin Tegaskan Hubungan Rusia-Prancis Tidak Boleh Rusak

PM Rusia, Vladimir Putin, menggendong seekor koala saat tiba di Australia untuk pertemuan G20.
Foto: Reuters
PM Rusia, Vladimir Putin, menggendong seekor koala saat tiba di Australia untuk pertemuan G20.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Hubungan antara Rusia dan Prancis tidak boleh rusak karena era "bergolak" dalam urusan politik dunia, sehingga negara harus melakukan segala kemungkinan untuk meminimalkan potensi risiko bagi hubungan bilateral, kata Presiden Rusia Vladimir Putin Sabtu (15/11).

"Prancis dan Rusia untuk jangka waktu yang panjang menjaga hubungan yang tidak hanya produktif. Hari ini ada banyak momen yang bergolak dalam urusan global, dan posisi kami pada beberapa masalah berbeda," kata Putin dalam pertemuannya dengan Presiden Prancis Francois Hollande dalam rangka KTT G20 di Australia.

"Ini adalah mengapa sangat penting untuk dapat bertemu dan membahas semua pertanyaan-pertanyaan ini, dan untuk melakukan segala kemungkinan untuk meminimalkan potensi risiko dan konsekuensi negatif bagi hubungan bilateral," tambah Putin.

Hubungan antara Rusia dan Prancis menjadi tegang karena konflik Ukraina meningkat. Prancis, bersama-sama dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, terus menyalahkan Rusia untuk mencampuri urusan dalam negeri Ukraina.

Kesepakatan pembelian untuk dua operator helikopter kelas Mistral, di mana Prancis seharusnya memberikan kepada Rusia berdasarkan kontrak 1,5 milyar dolar AS, telah dalam bahaya setelah Barat mulai menerapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas krisis Ukraina. Hollande mengancam akan menangguhkan pengiriman kapal itu pada Oktober, mengutip dugaan keterlibatan Rusia dalam konflik Ukraina.

Pada gilirannya, Moskow telah menyatakan bahwa jika kontak itu dibatalkan, Paris akan harus membayar denda yang besar. Rusia juga mengatakan bahwa jika ada yang tidak beres, Rusia mampu membangun versi sendiri dari kapal itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement