REPUBLIKA.CO.ID, Tripoli -- Dua bom meledak di dekat dua kedutaan besar di Tripoli, Libya pada kamis (16/11). Seperti yang dilansir CNN, saksi mata mengatakan ledakan pertama terjadi di Kedutaan Besar Mesir dan ledakan kedua di Kedutaan besar Uni Emirat Arab (UAE) dibagian barat ibukota.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun insiden ini mengakibatkan kerusakan yang parah pada bangunan di kedua kedutaan tersebut. Menurut keterangan salah satu warga yang tinggal di dekat kedutaan UAE melalui akun media sosialnya mengatakan ledakan tersebut berhasil menghancurkan beberapa jendela disekitar kedua gedung kedutaan tersebut.
Ledakan bom mobil itu terjadi sehari setelah aksi bom yang sebelumnya menewaskan sedikitnya lima orang dan belasan orang luka-luka di timur kota Libya. Daerah timur Libya merupakan benteng pemerintah anti-islam Libya.
Sebelumnya, beberapa kedutaan besar di Libya telah ditutup karena pertempuran yang terjadi antara militan islam Libya dengan pemerintah. Pertempuran tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun setelah para pemberontak menggulingkan rezim Moammar Gadhafi.
Pada Agustus lalu, Pentagon dan Departemen Luar Negeri Amerika meyakini Mesir dan UEA telah melakukan serangan udara rahasia terhadap militan islam Libya. Namun Pemerintah Mesir membantah tuduhan keterlibatannya dalam serangan udara tersebut.