Ahad 16 Nov 2014 22:00 WIB

Pemimpin G20 Sepakat Genjot Ekonomi Hingga 2,1 Persen

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
KTT G20 di Brisbane, Australia.
Foto: EPA/Lukas Coch
KTT G20 di Brisbane, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE-– Perdana Menteri Australia Tony Abbott telah menutup konferensi tingkat tinggi G20, Ahad (16/11). Pertemuan pemimpin-pemimpin dunia ini berakhir dengan janji meningkatkan ekonomi setidaknya 2,1 persen pada 2018.

Jumlah tersebut akan menambah sekitar 2 trilyun dolar AS pada ekonomi global. Sebagai tuan rumah, Australia fokus pada bidang ekonomi. Meski anggota lain memiliki fokus lain, salah satunya mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin dipojokan terkait krisis Ukraina.

Barat meminta Rusia tidak ikut campur dalam konflik dengan mendukung pasokan tentara dan artileri. Seperti biasa, Putin menyangkal tuduhan tersebut. Putin menerima sambutan ‘dingin’ dari para pemimpin barat.

Ia panen kritik hingga dikabarkan pulang sebelum acara berakhir. ‘’Konferensi ini konstruktif,’’ kata dia dikutip BBC. Putin pulang sebelum pengumuman resmi. Ia berkata perjalanan ke Rusia sangat panjang, dan ia butuh tidur.

Selain isu ekonomi, perubahan cuaca dan konflik di Ukraina menjadi perhatian. Presiden AS Barack Obama bertemu dengan para pemimpin Eropa pada Ahad untuk membahas respon terhadap destabilisasi yang dilakukan Rusia di Ukraina.

"Putin melanggar hak international dengan menyediakan senjata berat untuk separatis di Ukraina,’’ kata Obama pada reporter.

Obama menambahkan Rusia melanggar perjanjian Minsk. Ia mengancam isolasi ekonomi pada Rusia akan terus berlanjut. Dalam wawancara televisi pada Sabtu, Putin menyeru untuk mengakhiri sanksi melawan Rusia. Menurutnya, sanksi tidak hanya mengganggu ekonomi Rusia, tapi juga ekonomi dunia.

Selama konferensi, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper dan Perdana Menteri Inggirs, David Cameron mengkritik tajam Putin. ‘’Keluar dari Ukraina,’’ kata Harper.

Di akhir KTT G20, para pemimpin dunia menyepakati Brisbane Action Plan yang akan dikeluarkan menteri keuangan negara G20 pada Februari. Rencana berisi peningkatan GDP kolektif sebesar dua persen pada 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement