Senin 17 Nov 2014 04:35 WIB

Bom Bunuh Diri Afghanistan Targetkan Anggota Parlemen

Rep: C92/ Red: Indira Rezkisari
Sisa bom dari pelaku bom bunuh diri.
Foto: Reuters/ca
Sisa bom dari pelaku bom bunuh diri.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Bom bunuh diri kembali terjadi untuk kesekian kalinya di Afghanistan, Ahad (16/11). Ledakan kali ini menargetkan rombongan anggota parlemen Afghanistan. Kejadian ini menewaskan tiga warga sipil dan melukai 17 orang lainnya.

Akibat kejadian ini, kendaraan para anggota parlemen rusak parah dan ditinggalkan di pinggir jalan di sebelah barat Kabul. Seorang anggota parlemen wanita terkenal, Shukria Barekzai dikabarkan selamat dari serangan ini.

“Dia baik-baik saja dan menderita luka kecil,” kata juru bicara kementrian dalam negeri Sediq Sediqqi melalui Twitter.

Barekzai dikenal gencar mengampanyekan hak-hak perempuan di Afghanistan. Sikap ini menimbulkan perlawanan sengit dari berbagai kelompok Islam konservatif. Karena sepak terjangnya itu, ia pernah menyatakan mendapat ancaman pembunuhan.

Serangan bom bunuh diri Ahad lalu terjadi sehari setelah Presiden Ashraf Ghani mengakhiri kunjungan dua hari ke Pakistan. Ia dianggap bersalah karena melindungi pemimpin pemberontak di balik banyak serangan yang terjadi di Afghanistan.

Ghani dikenal sebagai pendukung hak-hak perempuan. Ia mengatakan hubungan yang membaik dengan Pakistan dapat meningkatkan keamanan di wilayah konflik. Pasalnya, pasukan tempur AS telah meninggalkan Afghanistan setelah lebih dari satu dekade memerangi Taliban.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement