Senin 17 Nov 2014 04:44 WIB

Puing-Puing MH17 Mulai Dipindahkan

Rep: C88/ Red: Indira Rezkisari
Puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Donetsk mulai dipindahkan untuk dibawa ke Belanda dan diteliti lebih lanjut.
Foto: Reuters
Puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Donetsk mulai dipindahkan untuk dibawa ke Belanda dan diteliti lebih lanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK - Setelah mengalami penundaan berbulan-bulan, puing-puing sisa tragedi penerbangan MH17 mulai dipindahkan. Anggota tim yang terdiri atas para ahli dari Belanda mengatakan puing-puing tersebut akan dibawa ke Belanda untuk penyelidikan lebih lanjut.

Pesawat Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH17 ditembak jatuh pada Juli lalu dan menewaskan 298 orang. Sebagian besar korban merupakan warga negara Belanda. Pemberontak Ukraina diduga menjadi dalang atas kecelakaan ini. Meski demikian mereka membantah keterlibatannya dalam kecelakaan MH17.

Para ahli mempekerjakan para warga yang mendeklarasikan diri sebagai bagian dari Republik Donetsk. Mereka diminta untuk memotog bagian-bagian pesawat dan memuatnya ke dalam lori.

Para inspektur dari Belanda sebelumnya ingin mengambil puing-puing itu sendiri. Akan tetapi akhirnya dilakukan kesepakatan dengan para pekerja lokal untuk membantu membereskan puing-puing pesawat. Ini dilakukan karena kekhawatiran warga akan adanya ancaman keselamatan jika pembersihan puing tidak melibatkan penduduk lokal.

Minimnya pengamanan di area kecelakaan menjadikan proses pengumpulan puin tertunda hingga beberapa pekan. Hingga akhirnya tim investigasi berhasil melobi kaum militan untuk mulai mengambil puing-puing pada Ahad (16/11) dengan syarat melibatkan warga lokal.

Kepala Keamanan Belanda menyatakan proses ini akan makan waktu hingga beberapa hari ke depan. Sisa-sisa pesawat akan diinvestigasi guna mnegetahui lebih lanjut penyebab kecelakaan.

Tidak semua bagian pesawat akan diidentifikasi. Hanya bagian-bagian penting yang akan diteliti oleh tim. Juru bicara OSCE, Michael Bociurkiw mengatakan kepada BBC bahwa tim investigasi hanya akan merekonstruksi bagian roda, sayap, dan tangki bahan bakar.

Pada September lalu, perkiraan awal oleh tim dari Belanda menyimpulkan bahwa pesawat jatuh karena adanya serangan dengan kekuatan yang dahsyat. Namun mereka tidak menunjuk siapapun sebagai pihak yang dianggap bertanggung jawab atas kejadian ini.

Sementara itu, Ukraina dan negara-negara Eropa menuding pemberontak pro Rusia telah menembak jatuh pesawat menggunakan misil buatan Rusia. Meskipun, Rusia juga membantah keterlibatan negaranya dalam insiden ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement