Senin 17 Nov 2014 06:05 WIB

Tersangka Kasus Sterilisasi di India Bertambah

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
India
Foto: [ist]
India

REPUBLIKA.CO.ID, Kepolisian India telah menahan para pemilik dua pabrik farmasi sebagai bagian dari proses investigasi atas kematian 15 wanita setelah melakukan operasi sterilisasi atau tubektomi.

Kedua pemilik dari pabrik-pabrik farmasi tersebut ditahan dengan tuduhan menghancurkan barang bukti, yang kemudian mereka sangkal. Selain kedua orang yang baru ditahan tersebut, dokter yang melakukan operasi telah ditahan terlebih dahulu. Dokter ini menyangkal adanya kelalaian dalam proses operasi dan menyatakan penyebab dari kematian tersebut kemungkinan dari obat yang diberikan.

Pada Kamis lalu (13/11), polisi menggerebek pabrik farmasi yang memproduksi beberapa obat-obatan yang diberikan kepada para korban setelah melakukan operasi sterilisasi. Saat penggerebekan, seperti dikutip BBC, polisi menemukan onggokan abu di dalam gedung pabrik tersebut bersamaan dengan sisa dari paket obat-obatan.

Pemilik pabrik tersebut, Ramesh Mahawar yang ditahan bersama dengan anaknya, menyatakan bahwa ia diperlakukan semena-mena. Selain itu, Mahawar juga menyangkal bahwa obat-obatannya memiliki hubungan atas kematian 15 wanita tersebut. Penahanan Mahawar dan anaknya dilakukan sehari setelah penahanan Dokter RK. Gupta yang melakukan operasi sterilisasi.

Gupta dan asistennya melaksanakan operasi tubektomi pada 130 wanita di dua kamp berbeda pada Sabtu dan Senin lalu. Laporan menyatakan Gupta mengoperasi 83 wanita dalam lima jam di salah satu kamp tersebut. Padahal pemerintah mengatur bahwa seorang dokter bedah hanya boleh melakukan 35 operasi dalam satu hari. Gupta menyatakan bahwa ia berada dalam tekanan untuk melakukan operasi-operasi tersebut dan menuduh bahwa pemerintah menjadikannya sebagai kambing hitam.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement